Wahai para pandawa
Jika saja tak kau halangi aku
Sudah kusiram tubuhnya dengan darah
Jika tak kau hindarkan aku dari wajahnya
sudah ku gores wajahnya dengan pisau
Hatiku kalut
Mendengar kalimat busuk dari mulutnya
Ia laksana sampah
yang mengotori luhurnya sebuah pengabdian
Amarah kian memuncak
Melihatnya melintas
Bak wajah tanpa dosa
hey...
Mungkin ini adalah keberuntunganmu
tapi.. sekali kau tak penuhi syaratku
Tak bisa kujamin mentari esok menyinari harimu
Sabtu, 05 Januari 2008
Amarah Jiwa
Diposting oleh Ahmad Dawami di 13.07
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar