Kurun waktu berlalu
tak kunjung air mata itu hilang di kedua pipi mu
entah berapa banyak air mata itu kau teteskan untukku
saat kau mengangkat kedua tanganmu
dan berharap padaNya demi kehidupanku
Ibu........
kau tak hanya mulia bagiku
lebih dari itu...
telah kau pinjamkan ragamu untuk pertahankan hidupku
sunggung hina hidupku tanpamu ibu...
bahkan kau rela tersiksa
demi meneruskan cita-cita untukku
Ibu...
maafkan Khilafku
yang tak pernah sanggup
meneguk air matamu
andai waktu dapat berputar
takkan ku biarkan air mata mu basahi tubuhku
tak pantas semua itu untukku
sebab aku tak pernah berbakti padamu
Ibu....
aku masih mengharap do'amu
kelak....
kucoba hapuskan air mata itu
yang takkan kubiarkan kesedihan menyelimutimu.
Rabu, 02 Januari 2008
Setetes Air Mata Ibu
Diposting oleh Ahmad Dawami di 17.31
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Untuk puisi ini, layak disandingkan dengan puisi "perempuan berhati surga" yang sudah terpampang di dinding. Waw! membacanya bikin merinding, terharu...
Posting Komentar